Beberapa diantara kalian mungkin ada yang tidak asing sama film yang diadaptasi dari novel karya Buya Hamka. Ya,saya sudah menonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan pada postingan kali ini saya akan membahas tentang film ini.
Genre : Romantic Drama
Sutradara : Sunil Soraya
Produser : Ram Soraya,Sunil Soraya
Tanggal Rilis : 19 Desember 2013
Durasi : 165 menit
Pemeran : Herjunot Ali,Pevita Pearce,Reza Rahadian,dan Randy Nidji
Studio : Soraya Intercine Films
Bahasa Utama : Minang
Adaptasi dari novel karya Buya Hamka
Dengan adaptasi dari novel karya Buya Hamka dengan judul yang sama,film ini rilis pada 19 Desember 2013 dengan durasi 165 menit. Film ini disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dirilis di Indonesia 2 kali,dan yang terakhir merupakan versi ekspansi yang berdurasi lebih lama yakni 3,5 jam.
Film ini diklaim sebagai film dengan biaya produksi tertinggi yang pernah diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Saat poster film ini diumumkan,sempat mendapat kontroversi protes dari warga Minang,karena Hayati yang digambarkan di poster sangatlah berbeda dengan ilustrasi novelnya yang mana pada novelnya Hayati adalah anak yang memiliki iman dan ajaran agama yang kuat. Berbeda dengan posternya,Hayati di poster terlihat memakai pakaian yang minim. Film yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Pevita Pearce ini mendapat banyak penghargaan di acara-acara penghargaan film Indonesia.
Diawali dengan kisah Zainuddin,pemuda keturunan Minang-Sulawesi yang ingin merantau ke Sumatera Barat,mengenali kota kelahiran Bapaknya namun tidak diterima dengan baik karena statusnya yang bukan keturunan Minang asli. Kemudian jatuh cinta kepada Hayati,bunga desa yang merupakan keturunan asli Minang. Mereka mengikat janji suci cinta mereka saat Zainuddin ingin merantau ke Bukittinggi karena tidak diterima dengan baik oleh masyrakat Batipuh. Tak lama,Hayati berkhianat dan menikah dengan Aziz,putra asli keturunan Minang yang kaya raya. Zainuddin amatlah sakit hati dan merantau ke Tanah Jawa,Batavia. Dengan usaha kerasnya Zainuddin berhasil menjadi penulis mahsyur dan terkenal. Hingga suatu kesempatan ia bertemu dengan Hayati dan Aziz,dimana hal ini melukai kembali hati Zainuddin dibalik senyum dan suksesnya.
perpisahan Zainuddin dengan Hayati
bertemunya Zainuddin dengan Hayati dan Aziz di acara Opera novel karyanya
Alur cerita film ini sangat bagus dan tidak berbeda jauh dengan karya Hamka lainnya,Dibawah Lindungan Ka'bah dimana kisah cinta 2 sejoli terpisahkan karena faktor sosial. Namun bedanya,pada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diakhiri dengan 1 tokoh utama yang meninggal,sedangkan Dibawah Lindungan Ka'bah diakhiri dengan sepasang tokoh utama yang meninggal.
Film ini menggunakan latar belakang adat istiadat Indonesia yang kuat sehingga penonton dapat mengetahui adat yang ada di Indonesia. Konflik pada film ini juga cukup klimaks untuk membuat air mata penonton berlinang. Namun sangat disayangkan,adegan saat kapal tenggelam sangat terlihat "dibuat-buat" sehingga tidak terlalu nyata dan tidak menjiwai film.
Dari uraian tersebut,dapat saya simpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mnceritakan tentang lelaki yang jatuh cinta namun terhalangi oleh status sosial dan keturunan. Padahal seharusnya Bhinneka Tunggal Ika. Tidak mengenal suku,budaya,dan status sosial. Yang terpenting,cinta tidak memandang status sosial ataupun keturunan dan tidak ada yang dapat menghalangi.
*dikutip dari berbagai sumber
*dikutip dari berbagai sumber
Assalamualaykum..
ReplyDeleteMenurut zulfa sih review filmnya sudah bagus. Hanya saja di bagian tafsiran isinya terlalu sedikit & dirapikan lagi yaa tulisannya. Itu aja sih dari zulfaa.. Ditingkatin lagi yaa agar reviewnya lebih menarik dan lebih bagus :)
sudah bagus dan lumayan lengkap tp pengetikannya msh terkesan buru2..
ReplyDeleteMenurut saya, dibeberapa bagian penulisan kurang beberapa huruf seperti contohnya pada paragraf terakhir. Secara keseluruhan sudah bagus, tidak bertele-tele dalam menyampaikan isi ceritanya namun kesimpulannya menurut saya kurang maksimal. Semoga review film selanjutnya dapat ditingkatkan lebih baik, selamat berkarya!
ReplyDeleteMenurut saya, review diatas sudah cukup bagus. Menjelaskan ringkasan cerita dengan singkat dan cukup jelas. Hanya saja, kekurangan terletak pada penulisan dan tata bahasa yang kurang rapi. Semangat, rayhan! :)
ReplyDeleteReview yang cuku bagus !! Alur yang di ceritakan singkat jelas dan padat .. mudah di mengerti dan bahasa yg di gunakan jga santai .. namun untuk kerapian dan tutur baku nya blm begitu .. keep writing ya !! Udah bagus kok
ReplyDeleteMenurut saya secara keseluruhan review diatas sudah cukup baik dan mudah dimengerti. Namun masih sedikit kurang rapi dalam hal penulisan.
ReplyDeleteMenurut saya review film nya sudah bagus, bahasanya juga mudah dimengerti tapi tafsiran isinya masih kurang lengkap
ReplyDeletemenurut saya sudah bagus. bahasanya mudah dipahami dan jelas. tapi tafsiran mengenai isinya menurut saya kurang lengkap:)
ReplyDeletesusunannya bagus tapi menurut saya tafsirannya lebih diperbanyak
ReplyDeleteIsi secara keseluruhannya sudah bagus tetapi tulisannya lebih dirapihkan lagi ya
ReplyDeleteIsi keseluruhan udh bagus. Cuman paragraf yg nyambung sm paragrafsebelumnya dan agak berantakan, coba dirapihkan lagi agar pembaca lbh enak membacanya. Tafsiran juga kurang banyak. Mungkin itu saja, sisanya bagus. Smangat berkarya rey!! :) :|
ReplyDeletePerhatikan saran teman teman. Tata tulisnya lebih disempurnakan.
ReplyDelete